Minggu, 08 Januari 2012

skenario telephon

SKENARIO PENERIMAAN TELEPHON

Kriiiiiiinngg….Kriiiiinngg…(Telepon berdering)
Receptionis: selamat pagi, PLN ada yang bisa kami bantu ?
Penelepon : selamat pagi, iya saya ingin menambah daya listrik dirumah saya.
Kira-kira berapa harganya kalau untuk menambah daya listrik?
Receptionis : baik pak, mohon maaf bapak, kalau saya boleh tahu saya berbicara dengan bapak siapa?
Peneleon : bapak Asrori.
Receptionis: kalau boleh saya tahu berapa daya yang ada dirumah bapak? Dan berapa besar daya yang akan bapak tambah?
Penelepon : daya yang ada dirumah saya 450  watt, saya ingin menambah daya menjadi 1300 watt.
Receptionis: baik bapak,untuk menambah daya dari 450 watt menjadi 1300 watt, tidak dipungut biaya pak sampai dengan desember 2011
Bagaimana bapak  berminat atau tidak?
Penelepon : iya, saya ingin tambah daya, tapi sekarang  langsung bisa kami kerjakan kan.
Receptionis : iya bapak, sekarang bisa kami kerjakan pak, kalau saya boleh tahu alamat bapak dimana, dan nomor telpon yang bisa dihubungi?
Penelepon : Perumahan Griya Kencana Jalan Mawar blok AB-11 Sidoarjo, nomor telpon saya 08123122212
Receptionis : baik bapak saya ulangi alamat rumah bapak Perumahan Griya Kencana Jalan Mawar blok AB-11 Sidoarjo, nomor telpon bapak 08123122212. Ada yang bisa kami bantu lagi bapak ?
Penelepon : iya,kalau merubah meteran saya dari yang standar ke elektrik pulsa apakah ada biayanya ?
Receptionis : kalau merubah meteran bapak dari standar ke elektrik pulsa itu gratis begitu bapak, bapak berminat ingin mengganti meteran?
Penelepon :  saya pikir-pikir dulu lah….
Receptionis : baik bapak, ada yang bisa kami bantu lagi pak?
Penelepon : tidak itu saja.. terima kasih
Receptionis : kembali kasih pak, dan  kami harap kalau ada keluhan tentang pelayanan kami segera hubungi kami.
NAMA KELOMPOK :
1. Noviana Maharani ( 098554206)
2. Nina Ekawati (098554218)
3. Lily Septia Ekawati ( 098554221)
4. Yenta Cholilah (098554234)

Resume Humas

RESUM HUMAS
BAB I-V
(TUGAS AKHIR SEMESTER 5)
Oleh
YENTA CHOLILAH
098 554 234
PE PK ’09 B


UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
PRODI ADMINISTRASI PERKANTORAN
2011
GAMBAR BUKU
BAB I
PROFESIONAL PUBLIC RELATIONS
A.    APA ITU PUBLIC RELATIONS
Istilah public relations sering diartikan menjadi “hubungan masyarakat (humas)”. Arti kata “public” dalam public relations berbeda dengan kata “masyarakat” dalam hubungan masyarakat. Istilah masyarakat terlalu luas, sedangkan public (publik) hamyalah bagian dari masyarakat yang luas itu. Public merupakan sekumpulan orang atau kelompok dalam masyarakat yang memiliki kepentingan atau perhatian yang sama terhadap semua hal. Jadi, public bercirikan :
  1. Mempunyai kepentingan atau perhatian yang sama terhadap suatu isu atau objek tertentu.
  2. Tidak harus berada dalam satu wilayah geografis.
B.    TUJUAN
Karena public relations adalah fungsi manajemen dalam melaksanakan kegiatan kamunikasi, maka pada dasarnya tujuan public relations adalah tujuan-tujuan komunikasi. Dalam realitas praktik public relations diperusahaan, tujuan public relations antara lain :
  1. Menciptakan pemahaman (Mutual Understanding) Antara Perusahaan dan Publiknya
  2. Membangun Citra Korporat (Corporate Image)
  3. Citra Korporat Melalui Program CSR
  4. Membentuk Opini Publik Yang Favorable
  5. Membentuk Good Will dan Kerja Sama
HAL 2,5-17
 C.    FUNGSI PUBLIC RELATIONS
Public relations dikatakan berfungsi apabila dia mampu melakukan tugas dan kewajibannya dengan baik. Secara garis besar fungsi public relations adalah :
a)      Memelihara komunikasi yang harmonis antara perusahaan dengan publiknya.
b)      Melayani kepentingan public dengan baik
c)      Memelihara perilaku dan moralitas perusahaan dengan baik
D.    RUANG LINGKUP PEKERJAAN PUBLIC RELATIONS
Secara sederhana pekerjaan yang biasa silakukan public relations dapat disingkat menjadi PENCILS, yaitu :
  1. Publications & Publicity, yaitu memperkenalkan perusahaan kepada public.
  2. Events, mengorganisasi event atau kegiatan sebagai upaya membentuk citra.
  3. News, seseorang public relations dituntut menguasai teknik-teknik menulis sehingga dapt menghasilkan produk-produk tulisan.
  4. Community Involvement, public relations mesti membuat program-program yang ditujukan untuk menciptakan keterlibatan komunitas atau masyarakat sekitarnya.
  5. Identity-Media, merupakan pekerjaan public relations dalammembina hubungan dengan media (pers)
  6. Lobbying, public relations dituntut mempunyai keahlian persuasi dan negosiasi dengan berbagai pihak.
  7. Social Investment, pekerjaan public relations untuk membuat program-program yang bermanfaat bagi kepentingan dan kesejahteraan social.
Public relations dituntut mempunyai kemampuan dalam praktik komunikasi organisasi, manajemen krisis dan manajemen isu, dan riset. Seorang public relations juga perlu bekal keahlian dalam manajemen krisis dan isu.
E.    PUBLIC RELATIONS TOOLS
Untuk dapat melakukan pekerjaannya seorang public relations mempunyai alat-alat kegiatan (PR tools). Alat-alat kegiatan ini biasa disebut sebagai media public relations, antara lain :
©      Publisitas dan media relation
©      Special events
©      Corporate advertising
©      Newsletters
©      Speaker bureau
©      Lobbying
©      Charitable contributions
©      Thank you notes and letters
©      Audiovisual instrument
©      Sponsorships
©      Letters of denial
F.    PUBLIC RELATIONS PROFESIONAL
Public relations adalah profesi yang menuntut integrasi antara pengetahuan (ekspertise), keahlian (skill), dan etika profesi (ethics). Seorang praktisi public relations dituntut mempunyai 3B (beaut, brain & behavior), selain itu juga harus berwawasan luas luas dan skillful (brain),  dan berprilaku baik (behavior).
BAB II
MENGGAPAI PUBLISITAS MEDIA
A.    PUBLIKASI DAN PUBLISITAS
Tugas umum public relations adalah menciptakan citra positif perusahaan di mata publiknya. Citra positif dapat terbentuk bila public mempunyai persepsi yang positif terhadap perusahaan. Karena itu public relations dituntut menjaga arus informasi agar berjalan dua arah timbale balik.
Informasi adalah segala hal yang dapat mengurangi ketidakpastian atau keragu-raguan akan situasi tertentu. Publikasi berasal dari kata “publicare” yang artinya “untuk umum”. Jadi, publikasi adalah kegiatan memperkenalkan perusahaan sehingga umum (public dan masyarakat) dapat mengenalnya.
B.    APA ITU PUBLISITAS
Dilihat dari kaca mata media massa, publisitas adalah informasi yang disediakan oleh media karena informasi itu memiliki nilai berita. Contoh publisitas antara lain berita di media massa tentang peningkatan kinerja sebuah perusahaan, launching produk baru, berita feature tentang temuan ilmiah terbaru dari sebuah universitas, dan lain-lain.
C.    BIARKAN ORANG LAIN BERCERITA TENTANG DIRI ANDA
Ketika release dari public relations dimuat sebagai berita, maka situasinya berubah menjadi “media bercerita bukan tentang organisasi tempat public relations bekerja”, bukan anda yang bercerita. Saat ini publisitas banyak digunakan praktisi public relations agar informasi tentang perusahaan dapat tersebar luas.
  1. Keuntungan dari kegiatan publisitas :
©      Publisitas mengandung kredibilitas tinggi di mata khalayak media
©      Publisitas tidak membayar
©      Publisitass memungkinkan cerita lebih detail tentang produk dan perusahaan
©      Dapat menjelaskan “cacat produk”
  1. Kerugian dari kegiatan publisitas :
  • Tidak dapat dikontrol
  • Tidak dapat mengontrol jenis informasi yang dimuat
  • Nonpersonal communication
D.    PUBLISITAS DAN PERIKLANAN
DIMENSI
PUBLISITAS
PERIKLANAN
Tujuan
Sarana memperkenalkan produk dan perusahaan dengan cara mendukung fungsi marketing Sarana memperkenalkan produk dan perusahaan
Media
Media massa
Media massa
Sifat
  • Tidak membayar
  • Pengirim tidak dapat mengontrol pesan
  • Kredibilitas tinggi
  • Media bercerita tentang perusahaan
  • Kesan menjual tidak tampak jelas
  • Selling the image
  • Membangun reputasi dan hubungan
    • Membayar
    • Pengirim dapat menentukan kapan dan bagaimana iklan dimuat
    • Kredibilitas rendah
    • Kesan menjual tampak jelas
    • Selling the product
    • Perusahaan bercerita tentang dirinya sendiri dan anti detail
    • Membangun kesadaran produk
  • Membayar
  • Pengirim dapat menentukan kapan dan bagaimana iklan dimuat
  • Kredibilitas rendah
  • Kesan menjual tampak jelas
  • Selling the product
  • Perusahaan bercerita tentang dirinya sendiri dan anti detail
  • menbangun kesadaran produk
Ciri-ciri periklanan :
v  Membayar
v  Control tinggi
v  Kredibilitas rendah
v Tidak dapat menjelaskan cacat produk
E.    PUBLIC RELATIONS BUKAN PUBLISITAS
Meski publisitass menjadi andalan public relations, namun bukan berarti public relations terbatas hanya pada aktivitas publisitas. Publisitas hanyalah alat yang digunakan public relations untuk mendukung tujuan manajemen.
Terdapat beberapa perbedaan utama antara public relations dan publisitas :
  1. Public relations adalah sebuah program yang tidak dibatasi dalam suatu periode waktu. Publisitas biasanya adalah strategi jangka pendek.
  2. Public relations dirancang untuk memberikan informasi positif tentang perusahaan dan biasanya dikendalikan oleh perusahaan. Publisitas di sisi lain, tidak selalu diinginkan oleh perusahaan.
F.    HIDDEN ADVERTISING
Strategi kreatif iklannya menggunakan konsep bercerita. Ini kita jumpai dalam iklan advertorial, testimony, dan iklan adlib di radio.
Iklan testimonia adalah iklan yang menampilkan seseorang yang bercerita tentang pengalamannya menkonsumsi produk yang di iklankan. Iklan advertorial adalah iklan yang berbentuk cerita seperti berita pada umumnya. Iklan adlib adalah iklan yang diucapkan langsung oleh penyiar radio.
G.    MARKETING PUBLIC RELATIONS
Baik publisitas maupun periklanan bersama-sama digunakan public relations untuk mendukung tujuan marketing. Bedanya, periklanan public relations lebih diarahkan untuk menjual citra perusahaan bukan bersifat menjual produk secara langsung. Dalam bisnos global saat ini, public relations dan marketing digunakan untuk saling mendukung.
H.    KONSTRIBUSI PUBLIC RELATIONS PADA MARKETING
Ranah public relations adalah komunikasi untuk embangun identitas dan citra korporat. Sedangkan pemasaran aadalah upaya mempertemukan kebutuhan dan keinginan produsen dan konsumen akan produk dan jasa. Ranah pemasaran berkaitan dengan bauran pemasaran, yaitu : product, price (harga), place (tempat), promotion (promosi). Konsep pemasaran mencakaup tiga komponen, yaitu :
1)      Adanya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen
2)      Segala upaya pemasaran mesti terkoordinasi di seluruh organisasi sebagai satu kesatuan
3)      Adanya pencapaian tujuan-tujuan jangka panjang
I. JENIS-JENIS PUBLISITAS
Dari gambar diatas, dapat dijelaskan bahwa publisitas yang bersifat luas atau umum mencakup semua berita dan informasi yang dimuat media massa. Publisitas yang bersifat khusus (sempit) lahir bila berita dan informasi yang dimuat media massa berasal dari public relations yang dengan sengaja berinisiatif mengirim informasi kepada media massa.
Dari kedua sifat publisitas di atas dapat juga diturunkan beberapa jenis publisitas, yaitu:
1.         Berdasarkan sumber : publisitas lisan dan publisitas tulisa
2.         berdasarkan dampak : publisitas positif dan publisitas negativ
3.         Berdasarkan kejadian : publisitas yang direncanakan dan tidak direncanakan
J.    PUBLISITAS DAN PRESS-AGENTRY
Public relations berupaya mengirim ke media informasi-informasi penting yang bias mengangkat citra media. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan public relations berkaitan dengan upaya ini , yaitu :
©      Frekuensi jangan berlebihan
©      Jangan terjebak pada strategi “press-agentry”
Pada dasranya press-agentry ini adalah kegiatan publisitas, namun bedanya pada press-agentry upaya meraih publisitas media dilakukan dengan berbagai cara. Jadi, model pers-agentry ini merupakan model komunikasi public relations di media informasi bergerak satu arah dari perusahaan kepada publiknya.
K.    WIN THE EDITOR’S HEART & MIND
Publisitas menjadi peluang dari public relations untuk memanfaatkan media massa sebagai penyebar informasi dengan gratis. Namun juga menjadi tantangan. Tantangan-tantangan itu berkaitan dengan factor-faktor yang menentukan dimuat tidaknya informasi dari public relations.
Dalam kaitan ini, seharusnya public relations mempertimbangkan prinsip “win the editor’s mind” (Anda harus memenangkan hati dan pikiran editor).
L.    HUBUNGAN MEDIA : BAD NEWS IS BAD PR
Media berfungsi sebagai sarana penyebarluasan informasi tentang perusahaan kepada khalayak. Pub;ic relations hars memandang media sebagai mitra kerja yang saling mendukung, media adalah partner kerja public relations.
Namun demikian, tidak bias dipungkiri, dalam realitas praktik public relations masih muncul perbedaan mendasar antara public relations dan media.Perbedaan ini terjadi karene public relations dianggap representasi perusahaan dan media adalah representasi khalayak.
Perbedaan mendasar public relations dan Media (pers)
 
Wujud nyata dari perbedaan ini tampak pada prinsip yang diakuai oleh para praktisi Public relations, yaitu : “Bad news is good news” artinya, peristiwa yang buruk atau negative tentang perusahaan cenderung disukai pers. Berita-berita negative dipandang dari pendekatan Public relations dimungkinkan terjadi karena :
  1.                                             a.         Tersumbatnya saluran komunikasi
  2.                                             b.         PR gagal memosisikan sebagai “dominant-coalition”
  3.     Hubungan media yang kurang baik
M. KOMUNIKASI YANG EFEKTIF DENGAN MEDIA (PERS)
Membangun hubungan media yang baik tergantung pada bagaimana berkomunikasi secara efektif dengan media. Untuk berkomuikasi yang efektif kita harus memahami karakteristik media dan kebutuhan media.
  1. Memahami Karakteristik Media
Beberapa hal yang harus dipahami :
  1.       Karakteristik jenis media (cetak atau elektronik)
  2.       Kebijakan redaksional
  3.       Sistem distribus
  4.      Karakteristik wartawan :
ª      Kritis dan ingin tahunya tinggi
ª      Wartawan senang membuat berita komperhensif
ª      Wartawan senang membuat berita ekslusif
ª      Wartawan bersifat nonprotokoler
ª      Wartawan adalah orang yang sibuk tetapi tidak terikat jam kerja
ª      Wartawan cenderung membela yang tertindas
  1. Memahami Kebutuhan Media
Selain memahami karakteristik media, public relations dituntut memahami kebutuhan media. Berikut beberapa tips yang bias dilakukan public relations :
  • Selalu menyampaikan informasi secara jujur
  • Penuhi janji anda
  • Jangan sampai member pernyataan “no koment”
  • Mencerdaskan pers
  • Melayani pekerjaan media
HAL : 39, 41, 44-47, 47-49, 51, -51-52, 54-55, 57-63, 66-86
BAB III
DASAR-DASAR PENULISAN
  1. A.    KEAHLIAN MENULIS : BUKAN BAKAT
Menulis adalah “kebiasaan”, artinya harus sering dilakukan. Menulis memerlukan perpaduan antara “belajar menulis” dengan belajar tentang menulis”. Menulis bias dipelajari dan harus dicoba agar menjadi kebiasaan, bukan bakat alam.
Menulis adalah pekerjaan yang memerlukan perpaduan pikiran, perasaan, dan tangan. Pikiran, artinya wawasan pengetahuan yang luas. Dengan wawasan yang luas, maka materi tulisan kita akan lebih mendalam dan bervariasi.
  1. B.     PRODUK-PRODUK TULISAN
Perkembangan teknologi komunikasi yang pesat (audiovisual maupun internet) tidak dapat menggantikan peranan penting menulis. Tulisan menjadi dasar bagi produksi pesan di media lain, seperti radio atau audiovisual. Karya-karya tulisan atau produk-produk tulisan yang berfungsi sebagai media komunikasi public relations meliputi :
Siaran Pers
Citra Latar
Iklan Perusahaan
Majalah Dinding
Newsletter
Artikel dan Editorial
Publikasi Ringan
Profil Perusahaan
Laporan Tahunan
Nakah Pidato dan Presentasi
  1. C.    PROSES DASAR MENULIS
Secara umum proses penulisan terdiri dari tiga tahap, yaitu :
  1.                          1.         Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah tahap awal yang menentukan proses penulisan lebih lanjut. Tahap dalam perencanaan mencakup :
  1. Merumuskan maksud atau tujuan menulis
  2. tulisan untuk mata atau untuk telinga
  3. tulisan harus didasarkan oleh pokok pikiran (tema sentral)
  4. Menganalisis khalayak atau orang yang menjadi sasaran pesan
  5. Menetapkan media
  6.                          2.         penulisan (Organizing & Composing)
Tahap penulisan merupakan implementasi hal-hal yang ditetapkan pada tahap perencanaan. Ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan pada tahap ini, yaitu :
©      Terlalu bertele-tele
©      Memasukkan materi-materi yang tidak relevan dengan tema sentral.
©      Tumpang-tindih informasi
©      Informasi dan gagasan terlalu sedikit
Cara untuk menghindari kesalahan-kesalahan tersebut adalah :
  1. Biasakan membuat draf
  2. Tulisan sederhana, jelas, dan mengarah
  3. Mengelola bentuk dan teknik penyajian pesan
  4. Evaluasi (Editing & Rewriting)
Tahap ini adalah tahap untuk melakukan cek terhadap hasil tulisan anda. Mungkin ada kata-kata yang perlu diganti dengan kata-kata yang lebih manis dan menarik.
HAL : 89-99, 104
BAB IV
MENULIS BERITA
  1. A.    BERITA DAN PRODUK TULISAN
Sebagian besar produk tulisan public relations adalah produk berita. Karena itu, produk tulisan public relations harus mengandung “berita” bagi public. Berita adalah segala sesuatu yang hangat, factual, serta menarik perhatian sejumlah orang.
  1. B.     KUALITAS BERITA
Public relations bias dikategorikan sebagai berita yang baik apabila wartawan mampu menaati Kode Etik Jurnalistik Wartawan Indonesia tahun 2006, yaitu bahwa wartawan Indonesia selalu menguji informasi, memberitakan secara berimbang dan adil, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi serta menerapkan asas praduga tak bersalah. Dari uraian kode etik tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
  1. Berita Itu Objektif à objektivitas berita adalah ukuran baik tidaknya sebuah berita sesuai kaidah-kaidah jurnalistik.
  2. Narasumber Crediable à berita yang baik adalah berita yang menampilkan narasumber atau sumber berita yang terjamin kapabilitasnya dalam memberikan kesaksian atau informasi tentang peristiwa yang diberitakannya
  3. Berita Harus Bernilai (memiliki news-values/newsworthy) à berita harus mengandung nilai berita (news-values)
  4. Jenis Nilai Berita à berita diyakini akan dapat merangsang orang untuk membaca jika berkaitan dengan :
  • Sesuatu peristiwa yang terbaru (actual)
  • Proksimitas (pendekatan)
  • Magnitude (kebesaran)
  • Prominence (kemasyhuran)
  • Tema-tema menarik (human interest)
  1. C.    OPINI WARTAWAN DAN FAKTA OPINI
Dalam jurnalistik dikenal dua macam fakta, yaitu :
  1. Fakta Sosiologis à fakta yang berupa peristiwa atau kejadian fisik di masyarakat, seperti bencana alam, demonstrasi, kecelakaan, kebakaran, dan sebagainya.
  2. Fakta Psikologis atau Fakta Opini à pernyataan, penilaian, dan pendapat sumber berita. Diperoleh dari hasil wawancara wartawan dengn sumber berita.
  1. D.    KOMPOSISI BERITA
Berita disusun berdasarkan struktur atau komposisi yang terdiri dari tiga hal, yaitu :
  1. Judul Berita à tulisan yang pertama kali dibaca orang. Judul adalah etalase berita. Karena itu harus dikemas semenarik mungkin sehingga orang terangsang membaca.
  2. Teras Berita (Lead) à bagian berita yang terletak di alenia atau paragraph pertama.
  3. Tubuh Berita (Isi Berita) à uraian lebih lengkap dari berita.
  1. E.     JENIS-JENIS BERITA
Dalam dunia jurnalistik, terdapat berbagai pembagian berita. Jenis-jenis berita tersebut adalah :
  1. Hard News à berita yang bertemakan peristiwa-perirtiwa yang “berat”, biasanya kurang menyenangkan.
  2. Soft News à berita tetang peristiwa-peristiwa yang relative “ringan”, biasanya menyenaglan , dan dampaknya terhadap masyarakat tidak terlalu besar.
  3. Berita Langsung (Straight News) à Berita jenis ini mempunyai pola penulisan singkat, ringkas, dan langsung (to the point).
  4. Stop-Press à berita yang sangat penting, aktualitasnya tinggi, dan mempunyai nilai berita tinggi, ekslusif, sehingga harus secepatnya dimuat tanpa menunda waktu.
  5. Berita Spot (Spot News) à berita langsung yang dilaporkan dari tempat kejadian atau wartawan langsung bertemu dengan kejadian yang dilaporkan.
  6. Kisah (Feature) à berita yang khas, pola penulisannya menyerupai karangan
HAL : 107-108, 110-111, 114-120, 125, 27-129
BAB V
PRESS RELEASE
Press-release dikenal dengan istilah news-release atau siaran pers. Fungsinya adalah sebagai wahana informasi tentang kegiatan Public relations yang dikirim ke media, dengan maksud agar informasi yang ada dalam press-release dimuat dalam bentuk berita oleh media.
  1. A.    PRESS-RELEASE DAN BERITA
Press-release bias disebut release/rilis adalah sebuah berita atau informasi yang disususn oleh sebuah organisasi yang menggambarkan kegiatannya. Pada dasarnya press-release merupakan berita tentang perusahaan (individu, kegiatan, pelayanan atau produksi).
Perbedaan Press-release dan Berita :
  1. Press-release
©      Penyimpanan kegiatan organisasi
©      Sebagai bahan atau sumber berita bagi media
©      Alat untuk membina dan menumbuhkan sikap, pendapat atau citra yang baik dari anggota masyarakat kepada organisasi (membentuk opini positif)
©      Alat untuk mengalihkan perhatian public dari fakta yang merugian organisasi dan memusatkan fakta yang menguntungkan organisasi
©      Dibuat oleh organisasi atau perusahaan
  1. Berita Jurnalistik
¡       Dibuat oleh wartawan
¡       Melaporkan fakta sebagaimana adanya
¡       Biasanya banyak untuk peristiwa yang nonrekayasa
¡       Dampak pemberitaan tidak selalu harus berkembang kepada sikap atau pendapat yang baik terhadap apa yang disampaikan, malah dapat terjadi yang sebaliknya
  1. B.     KESALAHAN PR DALAM MEMBUAT PRESS RELEASE
Kesalahan-kesalahan Public relations dalam menulis press release, antara lain :
1)      Release tidak mengandung news-values
2)      Teknik penulisan yang jelek
3)      Release salah media dan salah sasaran
4)      Terlalu sering mengirim release
5)      Public relations gagal membuat “beda” dengan competitor
6)      Release terkesan sebagai alt promosi langsung
7)     Kesalahan-kesalahan diatas terjadi karena public relations mengirim release tanpa seleksi dan pertimbangan yang baik.
  1. C.    JENIS-JENIS PRESS RELEASE
Mengacu pada pendapat Thomas Bivin, terdapat tiga jenis press-release, yaitu :
  1. Basic Publicity Release
Topik press-release jenis ini adalah segala informasi yang dinilai mengandung nilai berita bagi media massa.
  1. Product Release
Press-release ini berisi informasi tentang produk perusahaan, misalnya peluncuran produk baru, perubahan nama produk, dan lainnya.
  1. Financial Release
Tidak semua perusahaan menganggap penting informasi jenis ini. Informasi keuangan biasanya dianggap tabu untuk menjadi konsumsi umum.
Selain beberapa jenis di atas, ada jenis lain yang perlu ditambahkan, yaitu relational release. Press-release ini berisi informasi yang ditujukan untuk menjaga hubungan dengan public.
  1. D.    TEKNIK PRAKTIS MENULIS PRESS RELEASE
Press-release mesti dikelola dengan sebaik mungkin, karena ini adalah jantungnya publisitas. Ini adalah cara paling sederhana dan murah untuk menggapai pemberitaan media. Sebenarnya media mempunyai kebijakan masing-masing dalam menyeleksi press-release yang masuk di meja redaksi. Format penulisan press-release yang sering dipakai sebagai standar penilaian oleh media.
  1. Mementukan satu tema
  2. Buat sesuai piramida terbalik
  3. Release harus informative
  4. Hindari pesan-pesan menjual
  5. Paragraf singkat
  6. Format : Jangan ditulis tangan
  7.  Identifikasi
  8. Tanggal release
  9. Waktu pengiriman
  10. Pengiriman media yang tepat
  11. Pilihan aksesoris yang menarik
  12. Undang media
  13. Tulis ekslusif
  14. Beri tanda di akhir release
  15. Jangan salah ketik
  16. Pertimbangkan rumus tujuh unsure
  17. Subject
  18. Organization
  19. Location
  20. Advantages
  21. Details
  22. Source
    1. E.     BEGROUNDERS (FACT SHETT)
Backgraunders (tulisan latar) merupakan tulisan yang biasanya menyertai release. Backgrounders bersifat melengkapi informasi yang tidak tersampaikan lewat press-release karena keterbatasan ruang di media massa. Backgraunders bersifat lebih panjang daripada press-release.
HAL : 131-133,137-142, 144-148, 150
DAFTAR PUSTAKA
Kriyantono, rachmat. 2008. Public Relations Writing. Jakarta : Kencana